Senin, 20 Juni 2011

Masjid Sultan Singapura



Masjid Sultan di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid kedua yang dibangun di Republik Singapura. Dibangun 4 tahun setelah berdirinya masjid Omar di kampung Malaka. Hingga kini, masjid bersejarah itu masih menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan asing yang datang ke Singapura.

Sejarah masjid ini memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan Indonesia. Pertama kali berdiri masjid Sultan Singapura ber-arsitektur Indonesia dengan atap limas bersusun dua. Karena memang dibangun oleh masyarakat muslim Jawa.



Saudagar Muslim Jawa merupakan para pedagang awal di Singapura, dan menjalankan aktivitas perdagangan bersama dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia di pulau SIngapura.

Tahun 1920-an masjid berarsitektur Indonesia itu kemudian dibongkar dan dibangun kembali menjadi seperti sekarang. Setelah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid seperti Kandahar street, Baghdad street, Arab street dan Bussorah Street masih diabadikan sebagai bagian sejaran Singapura.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates